Selasa, 21 Mei 2013

see ya next season!

Delapan tahun sudah sejak terakhir kali Arsenal mengangkat trofi pada piala UEFA 2005. Kala jamannya Thiery Hennry masih di Arsenal. Semenjak itu The Gunners belum mengangkat trofi hingga sekarang. Setelah kepergian Van Persie, muncullah panglima-panglima baru yang siap mengisi kekosongan sang mantan kapten, sebut saja Theo Walcott yang kini menjadi ikon dan tombak Arsenal dalam menghasilkan gol-gol indahnya. 



Selain Walcott, ada juga duet yang menunjukan ketajamannya di lini belakang, Koscielny dan Per Martesacker. Serta duet Arteta dan Ramsey yang passingannya bisa dikatakan, bagus. Duet Cazorla dan Podolski yang sering menghasilkan gol-gol indah. Dan duet Gervinho serta Giroud yang  sering menciptakan peluang gol, walaupun jarang diduetkan. Jack Wilshere dan Alex Oxlade Chamberlain masih diharapkan dalam musim ini dan musim seterusnya, mengingat cidera yang menerpa. Lini kiper sempat diuji kemarin, saat Fabianski berhasil melakukan performa yang bagus saat melawat Munchen, sehingga posisi Cesny di tim inti mendapat tantangan. Sang kapten Verma sendiri pada musim ini kurang beruntung akibat cidera dan permainan yang belum konsisten, sehingga sering dibangku cadangkan. Musim ini memang bukan musimnya Arsenal (lagi), isu Wanger yang harus segera di istirahatkan menyusul sisa 1 tahun kontrak pun santer terdenngar. Banyak pro dan kontra keinginan fans agar sang manajer pergi dari kursi kepelatihan. Sampai  saat ini Wanger pun enggan membicarakan masalah ini.


Para pemain dan Fans Arsenal tentu bangga, kala musim ini Arsenal lolos diperingkat 4 dengan torehan nilai 74, satu poin di atas Tottenham Hotspur. Tapi, apakah seterusnya kita akan memiliki tujuan "yang penting finish di posisi 4 besar dan mendapatkan tiket ke Liga Champion?". Tentu tidak, semua tim mendambakan trofi sebagai pembuktian sebuah kekuatan besar suatu klub. Arsenal harus mendapatkannya musim depan, wajib.

so good luck for next season, title will be our next purpose :) and greeting welcome for the new squad in this team :)

ps : maaf apabila saya tidak menjabarkan secara keseluruhan, dikarenakan sudah banyak media yang membahas lebih detail. ini hanya ulasan secara singkat. no offense :)

Sabtu, 18 Mei 2013

He's Wallflower

Film duet antara Logan Lerman ama Emma Watson, sukses buat saya liat yang kedua kalinya, ditambah dengan akting Ezra Miller yang yahud sebagai gay disini. The Perks of Being Wallflower sebenernya mengangkat cerita yang umum, namun semakin liat filmnya, semakin kamu liat ada konflik yang gk biasa buat film remaja SMA sana. 


Mungkin yang sering kita liat, sex, drugs atau apalah party2 gk jelas ala film Hollywood, bedanya disini kita melihat dia, si Charlie. Kita bakalan ikut ngerasain apa yang Charlie rasain, gimana rasanya jadi anak SMA yang gk punya temen, ngerasain sendiri kalo kemana2, ngerasain gk bisa ngapain2 pas liat hal yang gk enak terjadi, ngerasain bingung dan lupa kejadian pas waktu kecil, dan hal-hal baru yang Charlie gk pernah ngebayangin sebelum ketemu ama Patrick dan Sam.

Persahabatan Charlie, Patrick dan Sam itu unik. Charlie bisa berteman dengan Sam dan Patrick yang notabennya senior dia di SMA, bisa masuk dalam ruang lingkup pertemanan mereka, dan jatuh cinta ama Sam disaat yang bersamaan, takut kehilangan Sam dan Patrick pas mereka ngelanjutin kuliah. Tapi, di point ini juga Charlie menyadari ada yang gk beres ama masa kecilnya, dimana ia selalu terbayang2 kenangan akan bibi tercintanya.

Selain akting mereka bertiga yang yahud, lagu2 pengisi soundtrack film pun perlu diacungi jempol. Cerita remaja yang sedikit old school dan gk muluk2 dalam pembawaannya. Selain itu saya suka kata-kata yang sering dilontarkan Charlie, soalnya nih film murni dari sudut pandang Charlie semuanya.

i love this :)